Senin, 29 November 2010

Induksi Magnet

Gaya fluks(ф) = Nф
dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah fluks yang menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak berkaitan dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian magnetik menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.

Total fluks sebesar:
.....(2)


dengan Nk adalah jumlah putaran yang terhubung dengan fluks фk. Apabila terdapat perubahan nilai fluks pada koil, muncul emf yang dihasilkan di dalamnya dengan nilai sebesar:

.....(3)


Tanda negatif pada persamaan 3 menandakan bahwa arah emf induksi seperti arus yang dihasilkannya berlawanan dengan perubahan fluks.

Perubahan fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.
• Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo fluks berubah terhadap waktu.
• Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil bergerak pada fluks tersebut.
• Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan, artinya koil bergerak dalam waktu yang terus berjalan.

Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah dan fluks yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan proses yang sebenarnya terjadi adalah transfer energi. Prinsip ini digunakan pada transformator yang menggunakan koil tetap dan fluks yang berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level lainnya.

Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan:

e = – Blv

Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T’)
l = panjang konduktor (m)
v = , m/s

Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin induksi DC dan mesin sinkron.

Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang medan magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks) dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan pada mesin putar.

Induksi Magnet


Induksi Magnet PDF Cetak E-mail



Ditulis Oleh Admin   
Thursday, 27 November 2008
saya mau tnya teori induksi magnet pada solenoida dan arah arus ggl (asas lenz)

A :
Teorinya,
Pertama : "Bila ada arus listrik mengalir pada sebuah kawat, maka di sekitar kawat tersebut akan muncul medan magnet."


Bila ada banyak kawat yang berjajar dan mengalirkan arus dalam arah yang sama maka besarnya medan magnet adalah penjumlahan (secara vektor) dari medan magnet masing-masing kawat.
Pada solenoid, medan magnet di bagian dalam merupakan penjumlahan dari medan magnet seluruh kawat.


Besarnya medan magnet dalam solenoid yang memiliki lilitan sebanyak N , panjang solenoid h dan dialiri arus sebesar I adalah =

 B = \mu_0 \frac{N I}{h}
Kemudian, teori kedua :
"Jika terjadi perubahan fluks magnet pada sebuah sirkuit tertutup, maka dlam sirkuit tersebut akan muncul gaya gerak listrik (ggl)."
Arah arus GGL tersebut adalah sedemikian hingga medan magnet yang dihasilkannya akan melawan perubahan fluks magnet tersebut.
Fluks magnet adalah perkalian besarnya medan magnet dengan luas area yang ditembus medan magnet tersebut secara tegsk lurus.
besarnya GGL adalah sama dengan laju perubahan fluks magnet.
Home arrow Arsip Tanya Jawab arrow Kumpulan Tanya Jawab arrow Pemantulan dan Pembiasan Sinar
Pemantulan dan Pembiasan Sinar PDF Cetak E-mail
Ditulis Oleh Admin   
Thursday, 27 November 2008
q mo nanya, kalo bisa tolong diabntu secepatnya ya..
cuma seputar syarat dan ciri pemantulan dan pembiasan ja.. q perlu banget ni.. thanks before..
A : Sebenarnya pemantulan dan pembiasan sinar itu 2 fenomena yang mirip.
PEMANTULAN :
Agar mudah diingat, untuk mengetahui nayangan bersifat maya atau nyata adalah dengan mengamati letak bayangannya.

Bayangan di belakang cermin = maya ; bayangan di depan cermin = nyata.

Untuk cermin datar = Syarat :sudut sinar pantul sama besar dengan sudut sinar datang

Ciri : Tinggi dan jarak bayangan sama dengan tinggi dan jarak benda, maya.
Untuk cermin cekung = Syarat : sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan ke titik fokus. Sinar datang dari titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang melewati titik pusat akan dipantulkan melewati titik pusat juga.
Ciri : Silakan coba anda gambar ketiga pernyataan di atas. Maka anda akan menemukan mana yang bayangannya terbalik, tegak, diperkecil, diperbesar, maya, nyata.

Untuk cermin cembung = Syarat :sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan berasal dari titik fokus. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang yang menuju titik pusat akan dipantulkan berasal titik pusat juga.
Ciri : semua benda yang dipantulkan cermin cembung pasti diperkecil dan maya. (Coba anda buktikan dengan menggambarnya).

Pembiasan :
Pada pembiasan, Sinar datang dari medium indeks bias lebih rendah akan dibiaskan dengan sudut bias mendekati garis normal.
Sebaliknya, sinar datang dari medium indeks bias lebih tinggi akan dibiaskan dengan sudut bias menjauhi garis normal.
Perbandingan sudutnya : n1/n2 = Sin B/sin A
n1 = indeks medium sinar datang
n2 = indeks medium sinar bias
A = sudut datang
B = sudut bias 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar